Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Organisasi sebagai Pembedah Diri

Gambar
Foto: Lina Fajariyah Organisasi merupakan sarana untuk sekumpulan individu yang memiliki kesamaan tujuan dan sasaran tertentu di bidang yang sesuai dengan kompetensi para anggotanya. Hal ini merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan sesamanya. Dengan berorganisasi, setiap individu dapat belajar untuk mengutamakan kepentingn organisasi daripada kepentingan pribadi mereka sehingga proses pembentukan karakter dari lingkungan organisasi ini sangat mempengaruhi keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh anggota dari suatu organisasi. Hal yang sangat penting dan fundamental di dalam sebuah organisasi adalah loyalitas dan idealis bersama  dari setiap anggota dan pimpinannya yang akan sangat menentukan kemajuan dan perkembangan organisasi mengingat adanya berbagai tantangan yang seringkali dialami oleh sebuah organisasi. Tanpa adanya loyalitas dan kebersamaan, maka sebuah organisasi tidak akan berjalan dengan baik bahkan terkadang tidak akan m

Kaderisasi di Tubuh PMII

Gambar
Sumber Gambar Facebook: Fathol Arifin Kultur dan Budaya di tubuh Nahdlatul Ulama (NU) terus mengakar terhadap masyarakat. begitupun di Organisasi yang lahir di bawah naungan NU, tepatnya Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Proses Kaderisasi di PMII tidak akan lepas dari kultur dan budaya mulai saat lahirnya, untuk itu Anggota dan Kader dituntut untuk memahami bagaimana proses kelahiran PMII yang lahir bukan hanya kekosongan semata dan terus membaca perkembangan periodesasi dalam tubuh PMII. Ujung tombak kaderisasi PMII ada di tatanan kepengurusan paling bawah yaitu Pengurus Rayon (PR). Mau tidak mau segenap Pengurus Rayon harus mampu mengembangkan pola kaderisasi sesuai perkembangan zaman dan tidak melepaskan budaya dan kultur yang sudah mengakar sejak kelahirannya. Ada banyak budaya yang harus kita kembangkan dan kita realisasikan, salah satunya baca buku, diskusi dan masih banyak lagi budaya-budaya yang perlu dan sangat penting untuk mengembang

Entrepreneurship dalam Lingkup Mahasiswa

Gambar
Sumber Gambar:  https://t3.ftcdn.net/jpg/00/38/41/12/500_F_38411257_1kDF6tJtQbmdSY0WA3PfKlKND3T0fELW.jpg Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Oleh sebab itu, wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri.  Minat berwirausaha perlu dan harus ditumbuh kembangkan di kalangan masyarakat termasuk mahasiswa karena memiliki manfaat banyak sekali antara lain menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan produktivitas, dengan menggunakan metode baru, maka wirausaha dapat meningkatkan produktivitasnya. Kemudian meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pekerjaan.  Wirausaha serta usaha

Islam Bukan Agama Teroris

Gambar
Sumber Gambar:https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR4Hw7NLLapVXYIraaIDDLu9t-HtNl7Yqm0eHYn-sZZh5AbwYVp6vOkFEeV Di dunia saat ini islam di era globalisasi bukan hanya dianggap sebagai agama yang membawakan keadilan dan kedamaian. Islam juga dianggap sebagai agama yang membawa radikalisme, dan terorisme atau konflik dan perpecahan. Apalagi muncul juga berbagai pemahaman islamophobia.  Islamofobia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka dan diskriminasi pada Islam dan Muslim. Istilah itu sudah ada sejak tahun 1980-an, tetapi menjadi lebih populer setelah peristiwa serangan 11 September 2001. Pada tahun 1997, Runnymede Trust seorang Inggris mendefinisikan Islamofobia sebagai "rasa takut dan kebencian terhadap Islam dan oleh karena itu juga pada semua Muslim," dinyatakan bahwa hal tersebut juga merujuk pada praktik diskriminasi terhadap Muslim dengan memisahkan mereka dari kehidupan ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan bangsa.  Fitrahn

Satu Gerakan Untuk Negri

Gambar
Sumber Gambar Facebook: I'poel Smile Pemuda dan mahasiswa merupakan ujung tombak bagi perubahan dan kemaslahatan bangsa ini. Dapat terlihat Pergerakan pemuda di Indonesia dapat mengusir kolonial pada masa penjajahan. Kini Kemerdekaan dan demokrasi yang diimpi-impikan telah terwujud, namun saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat Indonesia masih berada dalam keadaan kesejahteraan yang bisa dikatakan masih rendah, banyaknya kemiskinan, pengangguran, dan meningkatnya kriminalitas, korupsi, dan terorisme yang masih berlangsung di Indonesia. Mahasiswa yang dibutuhkan indonesia saat ini adalah mahasiswa yang berpendidikan terhadap kehidupan lingkungan sekitar, dan perlu mengikuti perkembangan zaman tentunya. Namun, sangat disayangkan keadaan mahasiswa Indonesia saat ini mayoritas lebih bersifat Hedonis, keadaan seperti kemiskinaan, kriminalitas, korupsi dan terorisme yang masih tinggi di Indonesia diabaikan oleh sebagian besar mahasiswa saat ini. Sebagai cont

"Pendidikan Kritis" Sebagai Solusi Pembaharu Pendidikan

Gambar
Foto Firman Ilahi Pendidikan di era milenium mempunyai banyak problematika yang harus di hadapi, hal ini menjadi tantangan besar bagi lembaga-lembaga Pendidikan baik Negri maupun Swasta, berbagai teori tentang Pendidikan bayak bermunculan dalam literasi yang kita baca sebagai pembaharu dalam dunia Pendidikan. Dari banyak teori tentang Pendidikan, salah satu yang   menjadi teori pembaharu dalam Pendidikan adalah teori Kritis. Teori ini lahir seiring dengan perkembangan pemikiran dan praktik kehidupan Manusia, khusuusnya setelah perang Dunia II. Dalam bidang Filsafat mulai muncul ide-ide baru mengenai sistem kehidupan yang berlaku sesudahnya masa Kolonialisme. Dilihat dari segi historis, pola Pikir dan siksp Kritis ini sudah muncul sejak zamannya Immanuel Kant. Pemikiran kant ini muncul sebagai respon atas kebekuan pemikiran karna terjebak dalam dogmatisasi emperisme dan rasionalisme. Sehingga kant mengkolaborasikan keduanya dan melahirkan teori Kritisisme. tidak sa

Berladang Amal di Bulan Berkah

Gambar
Foto Sisi Nora Viara Marhaban ya Ramadhan !  Senandung lantunan ayat ayat suci Alquran tengah menggema seantero jagat raya. Seluruh umat Islam tengah berbahagia dengan datangnya salah satu bulan mulia yakni bulan Ramadhan. Bulan mulia yang banyak di rindukan dan dirayakan dengan berpuasa wajib yang di anjurkan dalam rukun Islam. Namun tak cukup dengan hanya berpuasa saja, tapi juga sebagai sarana pendekatan diri (spiritual) untuk memperbanyak amal dan menambah pahala.  Dalam satu riwayat di jelaskan bahwa di dalam bulan Ramadhan pahala kebaikan akan di lipat gandakan, itulah mengapa orang muslim berlomba lomba untuk beribadah. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya " telah datang kepada kalian semua bulan Ramadhan bulan penuh berkah" (diriwayatkan oleh imam An Nasai). Bulan penuh berkah serta pengampunan dosa dosa dan dikabulkan nya doa doa. Pada kenyataannya sering kita temui banyak orang yang mengatasnamakan puasa sebagai alasan untuk bermalas-malasan, b

Ramadhan Harus Menjadi Panggung Kontestasi Dalam Meningkatkan Kebaikan

Gambar
Diskusi saat kuliah di Bulan Ramdhan INZAH - Gelar diskusi di Bulan Ramadhan tanpa mengurangi semanagat dan esensi dari Berpuasa, Momentum datangnya Bulan Puasa harus menjadi kontestasi bagi seorang pemuda untuk selalu meningkatkan amal baiknya, karena Bulan Puasa adalah bulan yang istimewa dipenuhi dengan Berkah. Sahabat Firman yang juga mengikuti diskusi tersebut mengatakan "Puasa bukanlah hanya menahan lapar dan dahaga melainkan bagaimana kita sesama makhluk sosial harus lebih meningkatkan kerukunan saling membantu satu sama lain" tentu apa yang dikatakan sahabat Firman ini sangat penting bagi kita untuk menjadi nilai tambahan Amaliyah kita di Bulan penuh Berkah ini. Bisa kita maknai pula bahwa di Bulan puasa ini amaliah yang perlu ditingkatakan bukan hanya Hablum Minallah namun tak kalah pentingnya juga Hablum Minannas, dua hubungan itu harus saling seimbang sehingga kehidupan dunia dan akhirat menjadi pelengkap dari Taqwallah kita. Sahabat Ipul juga memb

Aktivis Menjadi Benteng Penangkal Terbentuknya Sarang Radikalisme di Kampus

Gambar
Sumber Gampar: https://jalandamai.org/wp-content/uploads/2017/05/maha.jpg Sasaran paham Radikalisme salah satunya Pemuda atau Mahasiswa yang belajar di Perguruan Tinggi (PT) Negri atau Swasta. untuk itu perlu adanya penanggulangan secara komprehensif, dan itu semua harus melibatkan semua pihak. Kampus yang selama ini dikenal sebagai tempat persemaian manusia berpandangan kritis, terbuka, dan intelek, ternyata tidak bisa imun terhadap pengaruh ideologi radikalisme. Radikalisme menyeruak menginfiltrasi kalangan mahasiswa di berbagai kampus. Dari masa ke masa di lingkungan kampus hampir selalu ada kelompok radikal baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Kampus yang didalamnya ada Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam mencegah radikalisme. Yang tidak kalah penting adalah revitalisasi lembaga, badan, dan organisasi kemahasiswaan intra maupun ekstra kampus. Organisasi-organisasi yang ada di kampus memegang peranan penting untuk mencegah berkembangnya