Aktivis Menjadi Benteng Penangkal Terbentuknya Sarang Radikalisme di Kampus
![]() |
Sumber Gampar: https://jalandamai.org/wp-content/uploads/2017/05/maha.jpg |
Sasaran paham Radikalisme salah satunya Pemuda atau Mahasiswa yang belajar
di Perguruan Tinggi (PT) Negri atau Swasta. untuk itu perlu adanya
penanggulangan secara komprehensif, dan itu semua harus melibatkan semua pihak.
Kampus yang selama ini dikenal sebagai tempat persemaian manusia
berpandangan kritis, terbuka, dan intelek, ternyata tidak bisa imun terhadap
pengaruh ideologi radikalisme. Radikalisme menyeruak menginfiltrasi kalangan
mahasiswa di berbagai kampus. Dari masa ke masa di lingkungan kampus hampir
selalu ada kelompok radikal baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.
Kampus yang
didalamnya ada Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam
mencegah radikalisme. Yang tidak kalah penting
adalah revitalisasi lembaga, badan, dan organisasi kemahasiswaan intra maupun
ekstra kampus. Organisasi-organisasi yang ada di kampus memegang peranan
penting untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme ini melalui pemahaman
keagamaan dan kebangsaan yang komprehensif dan kaya makna. Disini peran
mahasiswa dalam mencegah paham radikal berkembang.
Keanggotaan dalam Organisasi merupakan faktor penting untuk mencegah
terjerumusnya seseorang ke dalam gerakan radikal yang ekstrim. Sebaliknya
terdapat gejala kuat para mahasiswa yang non aktivis dan kutu buku sangat mudah
terkesima sehingga segera dapat mengalami cuci otak dan indoktrinasi pemikiran
radikal dan ekstrem. Mereka cenderung naïf dan polos karena tidak terbiasa
berpikir analitis, kritis, seperti lazimnya dalam kehidupan dunia aktivis.
Menggalakkan propaganda anti radikalisme seharusnya menjadi salah satu
agenda utama untuk memerangi gerakan radikalisme dari dalam kampus. Peran itu
menjadi semakin penting karena organisasi mempunyai banyak jaringan dan
pengikut sehingga akan memudahkan propaganda-propaganda kepada kader-kadernya.
Jika ini dilaksanakan dengan konsisten, maka pelan tapi pasti gerakan radikalisme
bisa dicegah tanpa harus menggunakan tindakan represif.
Untuk menjalankan
langkah itu tentunya Kampus atau Perguruan Tinggi harus memberikan ruang gerak
lebih untuk Organisasi Intra maupun Exstra yang mempunya peranan penting sebagaimana
dijelaskan diatas agar bisa mencegah terbentuknya sarang Radikalisme.
Penulis : Sukir
Komentar
Posting Komentar