Kaderisasi di Tubuh PMII

Sumber Gambar Facebook: Fathol Arifin


Kultur dan Budaya di tubuh Nahdlatul Ulama (NU) terus mengakar terhadap masyarakat. begitupun di Organisasi yang lahir di bawah naungan NU, tepatnya Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Proses Kaderisasi di PMII tidak akan lepas dari kultur dan budaya mulai saat lahirnya, untuk itu Anggota dan Kader dituntut untuk memahami bagaimana proses kelahiran PMII yang lahir bukan hanya kekosongan semata dan terus membaca perkembangan periodesasi dalam tubuh PMII.

Ujung tombak kaderisasi PMII ada di tatanan kepengurusan paling bawah yaitu Pengurus Rayon (PR). Mau tidak mau segenap Pengurus Rayon harus mampu mengembangkan pola kaderisasi sesuai perkembangan zaman dan tidak melepaskan budaya dan kultur yang sudah mengakar sejak kelahirannya.

Ada banyak budaya yang harus kita kembangkan dan kita realisasikan, salah satunya baca buku, diskusi dan masih banyak lagi budaya-budaya yang perlu dan sangat penting untuk mengembangkan kaderisasi, karena diakui atau tidak pola kaderisasi di PMII sekarang semakin merosot baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Hal ini menjadi catatan penting untuk mengembalikan esensi yang mulai runtuh, ada tiga pola kaderisasi di tubuh PMII yang mana hal itu sudah menjadi sistem yang menyeluruh diantaranya ada pola kaderisasi Formal, Nonformal dan Informal. tiga sisitem ini harus kita pahami dan kita jalankan agar supaya mampu mengembalikan eksistensi PMII baik di internal Kampus maupun eksternal kampus itu sendiri.

Melihat realita kondisi internal PMII yang seperti ini, tentu kita sebagai warga pergerakan harus bangun dan bergerak untuk merubah kondosi yang seakan-akan stagnan (diam tidak mati).

Tulisan ini bukan untuk mekritik namun mengajak segenap elemen warga pergerakan, untuk membangkitkan semngat agar tercapainya cita-cita PMII dan terelaisasi kepada seluruh Kader dan Anggotanya.

Penulis: Fathol Arifin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Curahan Hati Untuk Nahkoda Baru PMII UNZAH Genggong Probolinggo

Ruang Riung Mahasiswa pada Tempat Terbuka

PMII DAN KEPAKARAN KEILMUANNYA