Satu Gerakan Untuk Negri
![]() |
Sumber Gambar Facebook: I'poel Smile |
Pemuda
dan mahasiswa merupakan ujung tombak bagi perubahan dan kemaslahatan bangsa
ini. Dapat terlihat Pergerakan pemuda di Indonesia dapat mengusir kolonial pada
masa penjajahan.
Kini
Kemerdekaan dan demokrasi yang diimpi-impikan telah terwujud, namun saat ini
tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat Indonesia masih berada dalam keadaan
kesejahteraan yang bisa dikatakan masih rendah, banyaknya kemiskinan,
pengangguran, dan meningkatnya kriminalitas, korupsi, dan terorisme yang masih
berlangsung di Indonesia.
Mahasiswa
yang dibutuhkan indonesia saat ini adalah mahasiswa yang berpendidikan terhadap
kehidupan lingkungan sekitar, dan perlu mengikuti perkembangan zaman tentunya.
Namun, sangat disayangkan keadaan mahasiswa Indonesia saat ini mayoritas lebih
bersifat Hedonis, keadaan seperti kemiskinaan, kriminalitas, korupsi dan
terorisme yang masih tinggi di Indonesia diabaikan oleh sebagian besar
mahasiswa saat ini. Sebagai contoh, kita sekarang melihat mayoritas mahasiswa
indonesia lebih mencari nilai (IPK), kegiatan sehari-hari santai, nongkrong di
cafe-cafe sebagai ajang gengsi sebagai “Lifestyle”, Individualisme tinggi, dan
kehidupan kuliah kupu-kupu.
Hal-hal
seperti ini harus kita sadari mulai detik ini, dan harus kita rubah, menyadari
bahwa kualitas kehidupan dan apa yang dikerjakan mahasiswa Indonesia saat ini
akan berdampak dengan kualitas kehidupan di negara Indonesia kedepannya. Kita
harus sadar, kita harus berpendidikan, kita harus peka, kita harus bergerak,
kita harus melakukan revolusi mental dalam negeri ini demi memajukan Indonesia
dan mensejahterakan masyarakat lingkungan disetiap daerah di Indonesia.
Pergerakan mahasiswa saat ini harus berorientasikan pada kepentingan masyarakat
Indonesia. Kita mahasiswa sebagai agentofchange dan socialcontrol. Sudah
seharusnya kita sadar dan mau bergerak dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat
Indonesia.
Masih
banyak yang harus dikerjakan mahasiswa pada saat ini. Terutama mencari
kebenaran dan keadilan. Sejarah perkembangan Indonesia sangat dipengaruhi oleh
peran pemuda dan mahasiswa sebagai penerus bangsa.
Sebagian
besar masyarakat berpandangan bahwa pergerakan mahasiswa hanya terbatas pada
aksi demonstrasi dengan turun ke jalan dan menyuarakan aspirasi mahasiswa itu
sendiri. Bagi mereka, mahasiswa yang tidak berpartisipasi dalam berbagai
kegiatan mahasiswa tidak digolongkan ke dalam agentofchange, predikat yang
selama ini melekat pada mahasiswa. Mahasiswa yang tidak mengikuti berbagai
kegiatan mahasiswa selain datang ke kampus, mengikuti sesi pelajaran di kelas,
sedikit sosialisasi dengan teman, dan kemudian kembali ke rumah atau kosnya,
dianggap hanya membuang waktu dan masa-masa yang ia miliki selama menjadi
mahasiswa. Pada kenyataannya, tidak lah selamanya persepsi ini memiliki
kebenaran yang absolute.
Saat
ini, pendidikan ibarat air di musim kemarau. Pendidikan bisa dikategorikan ke
dalam barang langka (economicgood). Untuk mendapatkan pendidikan setiap orang
harus berkorban dan membayar dengan harga yang mahal. Hal ini merupakan salah
satu faktor yang menyebabkan sebagian mahasiswa memilih untuk datang ke kampus,
menghabiskan waktu di kelas, dan kembali ke rumah/kos setelah sesi kelas
selesai. Biaya pendidikan menuntut mahasiswa untuk berpikir panjang dalam
menghabiskan waktunya. Mahasiswa-mahasiswa seperti ini lebih memilih untuk
dapat menyelesaikan kuliah dengan baik dan secepat mungkin.
Contoh
sikap mahasiswa di atas bukanlah sikap seorang mahasiswa yang tidak perduli
dengan keadaan di sekitarnya. Dengan bersikap demikian bukan berarti bahwa
mahasiswa tersebut tidak memiliki peran apapun dalam menciptakan suatu
perubahan yang lebih baik. Justru dengan bersikap demikian, mahasiswa tersebut
sedang berusaha untuk memberikan yang terbaik yang ia
miliki bagi keluarga dan orang-orang disekitarnya. Dan tindakan ini juga
termasuk ke dalam pergerakan mahasiswa.
Jadi,
tidak berarti bahwa pergerakan mahasiswa hanya dapat dilakukan dengan aksi
demo, dan sebagainya. Justru bila kita lihat saat ini, aksi demonstrasi yang
dilakukan oleh mahasiswa dengan turun ke jalan cenderung tidak efektif dan
mengandung anarkisme.
Penulis : Saiful Bahri
Subhanallah, kang ipol mantap joz salam pergerakan
BalasHapus