Islam Bukan Agama Teroris

Sumber Gambar:https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR4Hw7NLLapVXYIraaIDDLu9t-HtNl7Yqm0eHYn-sZZh5AbwYVp6vOkFEeV

Di dunia saat ini islam di era globalisasi bukan hanya dianggap sebagai agama yang membawakan keadilan dan kedamaian. Islam juga dianggap sebagai agama yang membawa radikalisme, dan terorisme atau konflik dan perpecahan. Apalagi muncul juga berbagai pemahaman islamophobia. 

Islamofobia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka dan diskriminasi pada Islam dan Muslim. Istilah itu sudah ada sejak tahun 1980-an, tetapi menjadi lebih populer setelah peristiwa serangan 11 September 2001. Pada tahun 1997, Runnymede Trust seorang Inggris mendefinisikan Islamofobia sebagai "rasa takut dan kebencian terhadap Islam dan oleh karena itu juga pada semua Muslim," dinyatakan bahwa hal tersebut juga merujuk pada praktik diskriminasi terhadap Muslim dengan memisahkan mereka dari kehidupan ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan bangsa. 

Fitrahnya, islam adalah agama yang membawa pada keadilan, yang suka kedamaian, dan rahmat bagi semesta alam. Namun, citra islam tersebut, terkadang dirusak oleh orang-orang yang membenci dan tidak suka islam berkembang.

Untuk menjawab hal tersebut, tentunya islam harus menunjukkan bukti bahwa islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, bukan membawa pada kerusakan dan perpecahan. 
Dalam hal ini, Al-Quran menjawab hal tersebut dalam ayat-ayat yang ada di dalamnya.

Menyampaikan Dakwah Bil Hikmah
۞ ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
_“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. “ (QS An Nahl : 125)_

Ayat di atas juga menunjukkan bahwa islam adalah agama yang mengajarkan dakwah dengan bil hikmah. Islam mengajarkan agar dalam menyebarkan dan memberikan kesadaran pada manusia hendaknya menggunakan hikmah dan pelajaran yang baik. 

Jikalaupun ada perdebatan atau sesuatu yang menjatuhkan islam, maka hendaklah pula dibantah dengan cara yang baik. Bantah-bantahan tentu saja harus dilakukan untuk menunjukkan kebenaran agar islam tidak selalu tertindas.

Menyerahkan Kepercayaan Pada Masing-Masing Manusia.
۞قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافَ. لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ.
وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ. وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ. وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ. لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ.
_“Katakanlah: Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS Al Kafiruun)_ 

Islam tidak pernah mengajarkan untuk memaksakan suatu keyakinan. Namun bukan berarti islam juga membenarkan seluruh agama. Dalam hal ini islam menyerahkan seluruh keyakinan dan pilihan pada manusia itu sendiri dan masing-masing akan mempertanggungjawabkannya kepada Allah SWT secara sendiri-sendiri.

Larangan Membunuh.
۞مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ
_“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya, Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.” (QS. Al Maidah: 32)._

Di dalam islam, membunuh bukanlah perbuatan yang diperintahkan. Membunuh dalam islam tidak pernah dipandang baik kecuali dalam konteks menegakkan aturan karena kejahatan atau memang dalam konteks peperangan.

Islam tidak pernah mengajarkan untuk saling membunuh apalagi jika hanya karena aspek emosional belaka. Membunuh bagaimanapun juga adalah mengambil hak hidup bagi manusia. 

Kedamaian islam tentu menjadi suatu yang prioritas ketimbang melakukan perang atau saling membunuh, sebagaimana yang disampaikan dalam ayat tersebut.

Orang Kafir yang Membenci Islam.
۞يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ.
_“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS. At Taubah: 32)._

Di dalam ayat tersebut dapat kita lihat bahwa orang-orang kafir lah yang justru mencibir dan memaki islam. Artinya aspek kedamaian ini tidak dilakukan oleh musuh-musuh islam. Terbukti dalam ayat tersebut bukanlah islam yang melakukan olok-olokan atau ucapan-ucapan yang memancing konflik, melainkan orang-orang kafir yang melakukannya.

Di zaman ini tentu saja bentuk perang masih ada, namun tidak selalu menggunakan cara-cara fisik. Teknologi dan informasi adalah hal yang menjadi media perang yang juga bisa memecah belah kedamaian saat ini.

Condong Pada Kedamaian.
۞ وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيم.ُ
_“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. “ (QS Al Anfal : 61)_

Di dalam ayat di atas ditunjukkan bahwa islam adalah ajaran yang condong pada kedamaian bukan justru memecah belah dan membuat konflik berkepanjangan. Untuk itu, seruan mengarah kepada kedamaian ini sebagai bagian manusia tunduk kepada aturan Allah dan bentuk ketaqwaan pada ajaran islam.

Penulis: Saiful Bahri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Curahan Hati Untuk Nahkoda Baru PMII UNZAH Genggong Probolinggo

Ruang Riung Mahasiswa pada Tempat Terbuka

PMII DAN KEPAKARAN KEILMUANNYA