Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Menolak Pengasingan

Gambar
Seorang pengecut juga mempunyai caranya sendiri untuk memoles kebobrokannya. Caranya salah satunya adalah menebar kedengkian dengan cermat dan hati-hati. Dengan penuh kepalsuan yang dilumuri ambisi dan emosi, ia menebarkan kedengkian untuk mengucilkan orang lain dari masyarakatnya. Dan orang yang mempercayai dan mengikutinya tanpa mengetahui betul duduk perkaranya, maka saya rasa ia juga termasuk orang-orang yang palsu dan rendah budinya.  Karenanya, menebar kedengkian adalah termasuk kejahatan yang besar, meskipun itu hanya dari mulut ke mulut, tapi hal demikian dapat mengasingkan suatu individu atau kelompok dari masyarakatnya sendiri. Menjauhi menebar kedengkian dan tidak mudah percaya terhadap orang lain tanpa tau betul duduk perkaranya adalah sama halnya dengan menolak pengasingan. Manusia yang seperti itu juga sangat dibutuhkan untuk mewujudkan dunia yang lebih harmonis dan manusiawi. Kejahatan menebar kedengkian tidaklah jarang kita temui, bahkan pada cerita-ceri

Kader Korp Fespa 2017 PMII INZAH Gelar Diskusi Rutin

Gambar
Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan (INZAH) Genggong. yang terkumpul dalam Korp Fespa angkatan 2017 melaksanakan kegiatan diskusi rutin mingguan, Selasa (28/08/2018). Diskusi ini digelar di depan teras Akademik INZAH Genggong, yang berlangsung mulai jam 09:00. Sebanyak 10 kader yang ikut dalam diskusi itu diantaranya juga ketua Korp Fespa Sahabat "Ipunk" sekaligus pemandu jalannya diskusi itu. "Saya mengajak sahabat-sahabati Korp Fespa 2017 untuk selalu inten dalam diskusi, dan Alhamdulillah pada hari ini kami bisa melaksanakannya, sekaligus saya juga memandu berjalannya diskusi hari ini" tegas Ipunk. Diskusi yang digelar ini juga bertepatan dengan tes matrikulasi mahasiswa baru, sehingga ini menjadi dampak baik untuk memperlihatkan budaya mahasiswa yang berbeda dengan siswa. "Kebetulan pada hari ini mahasiswa baru juga tes matrikulasi, jadi sekalian memperlihatkan budaya-budaya diskusi y

Temu Kangen Alumni PMII Zainul Hasan Genggong

Gambar
Keindahan dalam ber-organisasi tentunya akan selalu melekat dalam diri masing-masing mahasiswa aktivis, beberapa problematika yang terjadi terus ada di benak para mahasiswa ini, mahasiswa yang senantiasa di masa perkuliahannya mengabdikan diri pada organisasi ekstra demi masa depan yang cerah. Kehidupan dimana hanya mahasiswa aktivis yang menyadari betapa gampangnya sarapan satu kali satu hari. Ialah tidak bukan organisasi yang berdiri pada Tanggal 17 April 1960 di Surabaya oleh Sahabat Mahbub Djunaedi  yang ber-slogan  'Dzikir, Fikir, dan Amal Saleh'   dengan Nama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Dalam kesempatan kali ini Alumni PMII ZAHA Genggong  yang terdiri dari Alumni Mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan (INZAH) dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Zainul Hasan (STIH ZAHA) menyatakan sikap kerinduannya pada sahabat seperjuangan di masa kuliah, dengan mengapresiasikan melalui acara  'Temu Kangen PMII INZAH-STIH Zainul Hasan Genggong

Pendidikan dalam Kotak

Gambar
  Kotak memiliki empat sisi yang saling nenutupi satu dengan yang lainnya. Maka yang dimaksud pendidikan dalam kotak ini adalah dibatasinya tujuan dan geraknya suatu pendidikan oleh empat sisi kotak ini. Hal ini disadari atau tidak, sudah banyak terjadi di lembaga-lembaga pendidikan di indonesia. Empat sisi yang saling menutupi ini adalah : liberalisme, kapitalisme, positivisme, dan pragmatisme. Pertama, liberalisme. Di berbagai institusi pendidikan terjadi liberalisasi pendidikan yang berakar pada filsafat ekonominya Adam Smith lewat karyanya 'Wealth Of Nation'. Filsafat ekonomi liberalisme bertumpu pada tiga keyakinan : pertama, kebebasan individu (personal liberty) ; kedua, pemilika  pribadi (private property) ; ketiga, inisiatif individu serta usaha swasta (private enterprise). Hal ini tentunya memiliki sisi terang dalam kehidupan. Namun juga tak bisa dihindari sisi gelap dari liberalisme. Sisi gelap dari liberalisme ini adalah terbentuknya budaya kom

Hiruk Pikuk Politik Tanah Air Membuat Lupa bahwa Indonesia Berduka

Gambar
Rebutan kursi jadi lupa untuk peduli Satu hari setelah selesai deklarasi calon Presiden dan Wakil Presiden RI, dari para politikus menjadi banyak perbincangan di media sosial. Tidak hanya itu, kalangan masyarakat bawah juga banyak membincangkan terkait hal itu. Kondisi ini merubah wajah Indonesia yang sedang berduka dengan bencana alam di NTB,  para pemimpin politik seakan-akan hanya berbicara tentang Pilpres 2019, namun tak peduli dengan duka yang dialami korban. Mungkin ungkapan Gus Dur sangat penting untuk kita ingat saat Indonesia memasuki tahun politik seperti sekarang "yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan" demikian nasehat Gusdur kepada siapapun yang telah berkuasa. Membaca kembali nasehat Gus Dur tersebut tentu kita berpikir tentang kondisi bangsa tepatnya di Lombok ada bencana Gempa Bumi yang harus kita lebih prihatinkan dari pada kita harus sibuk berdebat tentang siapa cawapres dari capres yang ingin maju, sungguh kondisi politik te

Lombok Berduka, PMII Probolinggo Galang Dana untuk Korban

Gambar
Kader PMII saat menghampiri Pengendara Mahasiswa atau Pemuda yang tergabung dalam Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Kabupaten Probolinggo menggelar aksi kemanusiaan selama dua hari dengan menggalang dana untuk korban gempa bumi di Lombok. Aksi kemanusiaan ini dilakukan di Lampu Merah Kraksaan wetan, kader-kader PMII dari sejumlah kampus yang ada di Probolinggo turun ke jalan untuk meminta bantuan kepada pengendara yang melintas di Jalan Raya. Ketua Umum PC. PMII Probolinggo Aulia Wahyu Alfian Tama memaparkan betapa pentingnya aksi kemanusiaan itu dilakukan untuk membantu korban bencana alam Gempa Bumi yang terjadi pada masyarakat NTB. "Aksi Kemanusiaan ini tidak lain bentuk kepedulian kita sebagai sesama warga negara Indonesia, yang mana saudara kita di Lombok membutuhkan bantuan dengan terjadinya bencana alam tersebut" tegasnya. Akhir dari wawancara kami dengan ketua Umum PC. PMII Probolinggo "Bencana alam gempa bumi yang