Menolak Pengasingan




Seorang pengecut juga mempunyai caranya sendiri untuk memoles kebobrokannya. Caranya salah satunya adalah menebar kedengkian dengan cermat dan hati-hati. Dengan penuh kepalsuan yang dilumuri ambisi dan emosi, ia menebarkan kedengkian untuk mengucilkan orang lain dari masyarakatnya. Dan orang yang mempercayai dan mengikutinya tanpa mengetahui betul duduk perkaranya, maka saya rasa ia juga termasuk orang-orang yang palsu dan rendah budinya. 

Karenanya, menebar kedengkian adalah termasuk kejahatan yang besar, meskipun itu hanya dari mulut ke mulut, tapi hal demikian dapat mengasingkan suatu individu atau kelompok dari masyarakatnya sendiri. Menjauhi menebar kedengkian dan tidak mudah percaya terhadap orang lain tanpa tau betul duduk perkaranya adalah sama halnya dengan menolak pengasingan. Manusia yang seperti itu juga sangat dibutuhkan untuk mewujudkan dunia yang lebih harmonis dan manusiawi.

Kejahatan menebar kedengkian tidaklah jarang kita temui, bahkan pada cerita-cerita zaman dulu pun perbuatan menebar kedengkian adalah sesuatu yang lumrah. Mari kita lihat potret seperti apa akibat dari perbuatan menebar kedengkian. 

Sang nabi kita, Muhammad SAW dituduh membawa ajaran baru yang menyesatkan oleh penduduk mekkah, dan hal itu disebarkanlah  oleh mereka yang merasa terganggu dengan kehadiran nabi Muhammad, sehingga nabi kita diasingkan atau diboikot dari tanah kelahirannya sendiri, yang akhirnya nabi hijrah ke madinah. Socrates, seorang filosof kelahiran Athena, juga mengalami hal yang demikian akibat diterbakannya kedengkian. Socrates juga dituduh membawa ajaran baru oleh kaum shopies pada masa waktu itu, karena kaum shopies merasa terancam kehidupannya karena adanya Socrates. Hingga akhirnya Socrates divonis hukuman mati oleh rajanya. Padahal ajaran keduanya adalah untuk mengangkat harkat kemanusiaan.

Hal ini kuceritakan karena kaitannya dengan kehidupanku, masyarakatku, juga sejarahku. Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa saat ini begitu banyak hal-hal yang hoax,  yang mungkin nantinya juga berakibat pada suatu pengasingan. Oleh karena itu, menghindari menebar kedengkian adalah sama halnya dengan menolak pengasingan.

Penulis: A.Q

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Curahan Hati Untuk Nahkoda Baru PMII UNZAH Genggong Probolinggo

Ruang Riung Mahasiswa pada Tempat Terbuka

PMII DAN KEPAKARAN KEILMUANNYA