Selamat Datang Mahasiswa Baru
Mahasiswa Baru sudah mulai terlihat mondar mandir di halaman kampus ku, yang semulanya kampus terlihat sedikit sepi sejak mulai penerimaan sampai tes masuk mahasiswa baru terlihat mulai ramai kembali.
Sepengalaman penulis, ketika menjadi mahasiswa baru dulu, banyak pertanyaan yang terlinatas dalam benak ini. Melihat budaya dunia pendidikan yang sangat berbeda dari sebelumnya.
Beruntunglah bagi kalian punya kesempatan menjadi mahasiswa baru bisa menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, kalian adalah orang-orang pilihan tidak seperti mereka yang mempunyai keinginan meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi namun terkendala banyak faktor.
Keberuntungan itu tidak selalu menjadikan dirimu lebih baik dari mereka, maka syukurilah dan jalani dunia baru itu dengan sungguh-sungguh. Menjadi mahasiswa tidak seistimewa yang kalian bayangkan, bisa berekspresi apapun dengan pakaian bebasnya, bisa ketemu temen baru bahkan cewek atau cowok baru. Iya itulah memang adanya, tapi bukan itu esensi kehidupan seorang mahasiswa.
Mahasiswa mempunyai historis panjang dalam sejarah bangsa ini yang tidak hanya dilihat dari sisi penampilan belaka, ketika kalian sudah menjadi seorang mahasiswa tuntutan dan tanggung jawab semakin kompleks. Seorang mahasiswa identik dengan kaum intlektual yang mengusai segala hal, bahkan itu saja tidak cukup masih dituntut untuk mempunyai skill yang diluar perkuliahan. Maka dari itu ikutlah organisasi yang ada di kampus agar lebih mempunyai wawasan yang lebih luas, karena organisasi menjadi penunjang kalian untuk menemukan banyak hal yang tidak ada di kampus.
Untuk mencapai itu semua, kalian jangan sampai menjadi penerus kaum yang diperbudakkan hanya karena sifat apatis dan hedonis, berpikirlah dewasa karena setiap diri kalian menggenggam perubahan untuk masa depan bangsa ini. Selamat datang mahasiswa baru, berpikirlah, bertindaklah dan berubahlah. Kita adalah satu.
Penulis: Fathol Arifin
Mahasiswa baru identik denggan seniornya meskipun belum bisa menguasai kehidupan kampus karena tingkat emosianalnya yg begitu luar biasa sehingga pertanyaan pertanyaan yang timbul di benaknya harus terjawab oleh para seniornya . Itulah saat mahasiswa baru mulai meng unek unekkan pikirannya dengan pengalamannya yang tengah di alami dan semua itu hanya di lontarkan untuk para katingnya maupun seniornya.
BalasHapusHehe