Ruang Riung Mahasiswa pada Tempat Terbuka


Oleh: Ahmadi

Suasana tampak ramai dengan orang-orang yang duduk melingkar di berbagai ruang terbuka. Sebuah gedung tinggi  bercat putih di antara kampus STIH dan UNZAH, selalu ramai dengan orang-orang yang akan melakukan kajian setiap pekan. Kumpulan mahasiswa yang duduk melingkar pun semakin banyak.

Terbuk, merupakan sebutan tempat terbuka di halaman gedung kampus. Tempat itu menjadi tempat biasa para mahasiswa duduk-duduk berkumpul ketika sore hari. Bila tempat itu sudah penuh, mahasiswa di kampus tersebut akan berpindah tempat sedikit demi sedikit ke sebuah lahan berumput yang berada diantara gedung tinggi Dan sungai muara panjang yang terletak di belakang kampus.


Mahasiswa merupakan bagian kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik. Mereka menduduki bangku sekolah paling lama. Bahkan, sampai di tingkat Universitas pun, mahasiswa mengalami proses sosialisasi politik terlama. Maka tak heran  jika mahasiswa kerap diganyang dengan istilah tokoh perubahan suatu bangsa (agent of change).

Perubahan yang dilakukan mahasiswa dapat diaktualisasikan dengan melakukan berbagai pergerakan. Pergerakan tersebut pun dapat dilakukan secara intelektual yang bertujuan untuk mempengaruhi perubahan sosial dan memainkan peranan sosial politik.

Gerakan intelektual bisa bermacam-macam. Bisa dalam bentuk sebuah tradisi  menulis yang kuat dan dengan tulisannya dapat menangkap aspirasi publik dan pesan-pesan moral dari keinginan masyarakat. Bisa juga gerakan intelektual yang mendorong sebuah gerakan sosial, mengkritik kekuasaan yang berjalan tidak semestinya. Tentunya hal tersebut memerlukan adanya sebuah kajian terlebih dahulu dengan memperoleh data yang bersumber pada buku dan mencermati berbagai media massa.

Kurangnya diskusi kajian sebelum melakukan aksi demonstrasi menyebabkan sejumlah mahasiswa menjadi generasi yang serba ikut-ikutan. Mengikuti alur tanpa mengerti dan tau apa yang sedang mereka lakukan. Sehingga tak dapat dipungkiri bahwa salah satu anarkisme yang biasa terjadi di karenakan per individual memiliki etika yang buruk.

Diskusi telah banyak memberikan manfaat di sepanjang masa kuliah. Kita menjadi lebih mengetahui apa yang sebelumnya tidak pernah kita ketahui, bahkan diskusi membuat kita berfikir lebih terbuka dan melihat segala hal dari sudut pandang yang lebih luas. Membuat kita tersadar bahwa apa yang kita ketahui hingga saat ini masih perlu diperdalam.

(Mahasiswa Pergerakan)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Curahan Hati Untuk Nahkoda Baru PMII UNZAH Genggong Probolinggo

PMII DAN KEPAKARAN KEILMUANNYA