Analisa Diri sebagai Pembedah Hidup
Oleh : Fathol Arifin (Biro Kaderisasi dan Keilmuan Rayon Az-Zamani)
Setiap manusia adalah makhluk yang bisa berfikir, bertindak
dan merefleksikan diri dengan apa yang telah ia lakukan, namun tidak semua
manusia memiliki motivasi dan keyakinan diri untuk berkembang, gerak dinamis
manusia selalu diawali dari dinamisasi individu yang dipengaruhi oleh ruang dan
waktu dimana manusia itu berintraksi dengan sosial.
Dalam pembahasan ini penulis akan mengulas terkait dengan Analisa
Diri (ANDIR) yang mana ini akan berkaitan langsung dengan diri Manusia, ANDIR
terdiri dari dua kata yaitu Analisa dan Diri, Analisa yang berarti meneliti,
intropeksi atau dalam bahasa Arabnya muhasabah, sedangkan diri berarti Aku,
ego, saya dan lain sebaginya. Dari dua arti kata tersebut dapat penulis ambil
pengertian bahwa Analisa Diri adalah proses yang dilakukan secara sadar tanpa
interpensi dan tekanan untuk meneliti, memahami diri sendiri.
Menganalisa atau meneliti diri itu penting bagi siapapun,
penulis mengutip dari ungkapan tokoh Filsuf Bahawa “Manusia adalah Makhluk yang
berakal budi, dengan akal budi itulah ia dapat berpikir dan mengambil tindakan”
(Aristoteles). Ungkapan yang disampaikan oleh Aristoteles ini,
tanmpaknya juga berkaitan dengan proses menganalisa diri kita sebagai makhluk,
karena dari proses berfikir itulah manusia bisa mengetahui, memhami diri
sendiri dan orang lain, dalam Hadist juga dijelaskan terkait dengan Muhasabah
atau Analisa Diri yang Artinya : “Dari Syadad bin Aus r.a, dari Rasulullah SAW,
bahwa beliau berkata, “Orang yang pandai menghisab (mengevaluasi) dirinya
sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang
lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap
Allah SWT”. (HR. Imam Turmudzi). Dengan kutipan Hadist tersebut tidak bisa kita
pungkiri bahwa proses Analisa Diri itu sangat penting dilakukan dalam situasi
dan kondisi apapun untuk kehidupan manusia.
Dalam melakukan proses Analisa Diri ada beberapa perangkat
yang mungkin akan lebih membuat mudah kita untuk memhami dan berfikir tentang
diri kita sendiri, ada empat komponin atau perangkat tersebut yaitu Strength,
Weaknesses, Opportunities, Threats atau disingkat dengan (SWOT), dengan
penjabaran sebagai berikut:
1. Strength (Kekuatan)
Kekuatan ini bisa kita sebut kelebihan,
perangkat ini penting untuk mengetahui potensi, sifat dan materi yang ada pada
diri kita sendiri.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Setelah kita mengetahui kelebihan
atau kekuatan diri kita, cobalah percaya diri tidak pernah malu dan takut untuk
melihat dan memahami apa kelemahan atau kekurangan diri kita, sehingga kelemahan
itu menjadi catatan penting dalam diri kita untuk menuju yang lebih baik.
3. Opportunities (Peluang)
Dengan kekuatan dan kelemahan yang
telah diri kita ketahui, akan ada seberapa banyak peluang yang akan kita dapat
setelah proses Analisa Diri itu dilakukan, karena itulah peluang itu menjadi
perangkat penting dalam proses ANDIR.
4. Threats (Ancaman)
Perlu kiranya kita sebagai makhluk
sosial harus melihat situasi dan kondisi yang akan mempengaruhi kehidupan diri
kita, karena intraksi sosial juga mempunyai dampak terhadap diri kita pribadi,
maka dari itu penting kita mengetahui ancaman yang akan terjadi ketika
melakukan analisa tersebut.
Melalui empat perangkat itu proses dalam menganalisa diri akan
mempunya hasil yang maksimal dan bisa diterapkan, sehingga dapat mampu mengembangkan
dan meningkatkan kualitas diri secara optimal.
Perangkat-perangkat itu juga termasuk dalam bagian pencarian
jati diri manusia untuk membedah kehidupannya dari berbagai persoalan yang dihadapi,
karena kehidupan akan terus mengalami perubahan baik dari segi waktu dan
keadaan, dari itulah penulis membawa tema “Analisa Diri sebagai Pembedah hidup”.
Penulis hanya ingin mengajak pembaca untuk selalu menganalisa
diri menuju diri yang bisa didirikan.
“Analisa Diri itu akan menjadi
Penting jika Seseorang itu merasa bodoh”
Siap
BalasHapus