Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Pemikiran Kritis Mahasiswa Harus Disyukuri Bukan Dibungkam dan Ditakuti

Gambar
Mahasiswa merupakan fase tertinggi dari rantai makanan dalam dunia pendidikan. Maksudnya, Mahasiswa merupakan tahapan tertinggi dibanding jenjang pendidikan lainnya. sebagai individu yang berada pada puncak rantai makanan, Mahasiswa memiliki kebebasan dalam menentukan sikap, kebebasan berpendapat, kebebasan berkarya. Karena identik dengan hal seperti itu, mahasiswa dituntut untuk menjadi mesin gerak perubahan sosial dan pengontrol gerak cepat dinamis yang terjadi di kehidupan masyarakat. Tentu itu adalah tanggung jawab berat yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Sering kita dengar bahwasanya "seorang pemuda (mahasiswa) bukan hanya generasi penerus dan peniru". Poin dari pribahasa itu merefleksikan bahwa mahasiswa mempunyai tanggung jawab lebih untuk menciptakan kreativitas yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Maka patut kiranya mahasiswa harus dibekali metodologi berpikir untuk mencapai satu titik solusi dalam menghadapi persolan sosial. Sehingga denga

Nyanyian Kedamaian

Gambar
Bernyanyilah dengan cinta Hilangkan dengki dan nista Bernyanyilah sepuasnya Hingga tak ada waktu gaduh Bernyanyilah dengan sajak indah Di atas kedamaian alam Menuju kemesraan hidup Dunia yang kini penuh kemunafikan Saatnya untuk damai dengan jiwa penuh cinta Guna mewujudkan dunia yang hendak kita cipta Bernyanyilah bersama alam  Hancurkan kepalsuan Tanamkan kebenaran bagi seluruh alam Dan menarilah dengan nyanyian kedamaian Penulis: Ach Qurtubi

Pendidikan Layaknya Bank

Gambar
Foto ini diambil dari fokusjabar.com Pendidikan di Negara ini telah banyak bergeser dari makna sejatinya, hakikatnya pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusi (Humanisme). Dengan makna itu, tentu pendidikan harus menjadikan manusia menjadi manusiawi. Namun, realitas pendidikan kita hari ini telah terjerumus dengan nilai-nilai dehumanisasi. Esensi dari sejatinya manusia diciptakan untuk menjadi pelaku di muka bumi ini telah sedikit terkikis karena adanya pendidikan yang bersifat doktrinasi. Hanya dijadikan sebuah objek, tidak dibentuk menjadi subyek. Manusia yang mengenali denagn kondisi sosial ataupun alam semesta sebagai objek yang real, harus mampu menjadi pelaku yang memandang secara kritis dengan sumber daya manusia yang memadai. Hal itu menjadi terbalik karena pendidikan tidak lagi melahirkan pelajar sebagai subyek tapi hanya dibentuk menjadi obyek. Proses inilah yang terjadi pada pendidikan. Realisasi pendidikan mengarahkan seorang murid hanya dibentuk seb