Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Dekapan Surga

Gambar
Lelahmu terpancar sebuah harapan Menepis kersahan yang ada Membalut letih sang permata Memberi kenyamanan yang nyata Imajinasiku berkata ... engkau begitu mulia Relakan fisikmu terluka Tanpa ada imbalan jasa Ibu..... Kau agungkan aku bak raja Kau layani aku ... Seperti budak surga yang suci Relakan dirinya untuk ilahi Ibu.... Kemewahan berlian terkalahkan olehmu Keolakan ratu cleopatra Tak ada bandingannya denganmu Piluh piluh keringat kau kuasai Tetesan lelah kau tepis dengan segelintir senyumanku Oh ibu... Dirimu seperdi pedang perisai Melindungi tuannya dari kesakitan Tak ada di dunia ini hati selembut sepertimu Tidak ada satupun Hatimu yang berwarna putih Sangat putih bersih tak bernoda Bagaikan kain putih suci dari surga Dari itu semua kau angungkan aku Kau layani aku Kau hormati aku Setetes  kasih sayangmu Adalah pintu surga bagiku Pelukan selimut tanganmu Adalah pegangan hidupku Karena dengan semuanya Aku akhirnya tahu dan merasa Bahwa aku

Medan Visual

Gambar
Kabar dan warta dengkul begitu cepat  membuana Melampaui perjalanan suci nabi kepada sang ilahi. Para sufi kebingungan mengasingkan diri,dikejar "like" di kanan-kiri juga akun-akun pelaku prostitusi yang sibuk konsultasi untuk bisa korupsi,monopoli,dan memegang hegemoni. Para sundal penuh birahi menjajahkan diri, Dengan propaganda-propaganda suci menebarnya di media masa Mengalahi hadits nabi dan kalam ilahi. Adat para leluhur terdistorsi sampah visualisasi Adegan pastoral Terganti adegan dugong  via media masa : Tv-tv dilarang menayangkan adegan porno, Adegan saling menjatuhkan antar praktisi dibiarkan telanjang. Oleh: Paijo